Wednesday, April 6, 2011

Pulau Bali kotor.

"Holidays in Hell:Bali Ongoing Woes" adalah judul artikel di majalah "TIME" dan judul artikel inilah yang membuat Pemerintah Provinsi Bali meradang.Dan Artikel ini di tulis oleh Andrew Marshall.

Dalam artikel ini Andrew menuliskan masalah yang melilit Pulau Bali,Pulau yang begitu di agung-agungkan dan menjadi tujuan wisata bagi wisatawan manca negara.Bahkan di anggap negara lain di Indonesia.

Andrew menilai,infrastruktur pulau kurang cepat tanggap dalam mengantisipasi perubahan pariwisata di Bali. Andrew membuka tulisannya dengan kotornya pantai Kuta,Yang kita tahu Kuta adalah salah satu lokasi wisata yang paling ramai di Bali.

Sampah yang mengotori pesisir pantai Kuta di akibatkan oleh derasnya hujan yang mengguyur Bali belakangan ini,sehingga sampah yang di sungai terbawa ke laut.

Andrew mengatakan awal Maret lalu otoritas Pantai Kuta melarang tourist berenang di laut lebih dari 30 menit ,Hal ini karenakan lautnya yang kotor dan di khawatirkan terkena infeksi kulit.Marshall mengatakan selain masalah polusi di pantai,bali juga mengalami problem kekurangan air,listrik mati hidup,sampah berserakan,drainase,hingga kemacetan dan kriminalitas,Bahkan Marshall mengatakan bahwa kemacetan di Bali sama dengan kemacetan yang ada di Jakarta.

Januari lalu Polda Bali menerapkan kriminalitas yang menyasar ke touris asing tembak di tempat.

Menurut Marshall,masalah utama Bali salah satunya adalah kebanyakan touris.Bali di datangi 1,3juta touris asing,sepuluh tahun kemudian,meski sudah ada Bom Bali I dan Bom Bali II,Touris yang berdatangan malah meningkat menjadi 2juta touris asing pertahun.

Dampak dari kebanjiran touris asing adalah pembangunan infrastruktur yang marak.Hotel dan tempat belanja tiba-tiba muncul di mana-mana.Sebaliknya,pembangunan ini kurang memperhatikan infrastruktur pendukung seperti jalan,listrik,selokan,parkir. "Infrastruktur Bali tidak bisa menyamai laju pembangunannya,Kata Ron Nomura,Direktur Marketing Asosiasi Hotel Bali.

No comments:

Post a Comment