Tuesday, April 26, 2011

Pepi Fernando dalang dari bom buku dan bom Serpong

Pepi Fernando,tersangka sebagai dalang bom buku dan bom serpong lalu.Pepi Fernando selain bekerja di Media,dia juga punya bisnis batu giok di Aceh.

Menurut Komisaris Besar Boy Rafli Amar,dalam 3 tahun terakhir ini pepi sering bolak-balik Aceh-jakarta terkait bisnis batu giok tersebut.

"Pepi mempunyai bisnis giok bersama rekannya F," kata Boy di Mabes Polri,Jakarta,Senin (25/4)kemarin.F adalah rekan Pepi yang tangkap oleh Tim Densus 88 bersama pimpinan jaringan tersebut yang berinisial J dan juga Pepi.

Ketiganya di tangkap pada tanggal 21 April lalu,ketika mereka sedang mengurus bisnis di Aceh.Sampai saat ini Polri masih menelusuri,apakah hasil dari bisnis mereka ini di gunakan untuk membiayai perakitan bom yang di lakukan kelompok ini.

Menurut pengakuan mereka dana dari perakitan bom itu adalah hasil dari patungan "Masih kami telusuri tenteng tujuan Pepi yang sering bolak-balik Jakarta -Aceh,untuk bisnis atau kegiatan lain di luar kota" ujarnya.

sebelumnya di beritakan ,Pepi adalah salah satu kru dalam pembuatan film dokumenter yang menceritakan tentang "Tsunami Aceh"Beberapa tahun lalu,dia juga beberapa kali membuat acara televisi.Pepi memang cukup akrab dan mengenal lingkungan media,bahkan dia juga pernah membuat rumah produksi untuk acara televisi.

Kegiatan Pepi juga di telusuri Polri melalui istrinya D dan mertuanya,merekadi periksa oleh penyidik.Pihak kepolisian memeriksa istri Pepi Fernando.Boy mengatakan bahwa sampai saat ini piha penyidik belum mendapatkan hasilpemeriksaan.Istri Pepi di periksa sebagai saksiuntuk menelusuri sepak terjang suaminya dalam 10 tahun terakhir,Dan sampai saat ini pihak kepolisian belum melihat adanya keterlibatan D .

Menurut Boy jika D ikut terlibat dalam rencana teror bom buku yang di dalangi suaminya 15 maret yang lalu,D juga bisa di jerat hukum.

Penggeledahan yang di lakukan di rumah mertua Pepi.Pilisi menemukan bom yang siap di ledakkan,seperti bom kaleng dan berbentuk roket.

Polisi juga masih menelusuri apakah D mengetahui keberadaan bom di rumah orang tuanya yang terletak di Kompleks Perumahan harapan Indah,Bekasi,Jawa Barat.Jika Dmenegetahui,D bisa di kenakan undang-undang terorisme pasal 12,13,14 konteksnya mengetahui tapi tidak melaporkan ke Polisi,saat ini masih di dalami,apakah D terlibat atau tidak.

D selama ini di ketahui bekerja di (BNN),Pada aksi teror bom buku yang di dalangi suaminya. dari ke empat sasarannya,salah satunya adalah Kepala BNN yaitu Gories Mere.

No comments:

Post a Comment