Tuesday, April 12, 2011

Perampok Somalia dan uang jutaan dollar AS di kantong mereka.

Perampok Somalia bergaya hidup mewah? Sudah pasti,karena duit hasil rampokan mereka bagi-bagi ke keluarga,ke klan,ke kawan perampok,dan sisanya di belikan senjata dan kapal baru.Senjata dan Kapal baru itu di gunakan untuk aksi selanjutnya.

Hidup mereka bergelimang dollar A,Hal itu tidaklah mustahil karena uang tebusan per kapal mencapai jutaan dollar AS,Mereka mempunyai rumah yang besar dan berhektar-hektar,mobil mewah dari Eropa dan Japan dan tentunya teknologi senjata terbaru.

"Nggak ada informasi hari ini.No comment,"bentak seorang perampok Somalia lewat saluran telepon satelit,sperti di dengar wartawan BBC.Ia lalu mengakhiri percakapan dengan sebuah bantingan telepon.

Nada suaranya gugup,mereka menunggu apakah tebusan jutaan dollar As akan segera mengalir ke kantong mereka.Perampok Somalia ini baru saja menbajak kapal Ukrania,MV Faina.Yang heboh adalah isi dari kapal ini:33 tank tempur Rusia.

Gara-gara muatan berbahaya ini para perampok agak sedikit khawatir.Tapi mereka tetap menunggu tebusannya.

Siapa sih sebenarnya para perampok ini? Menurut warga di Puntland,wilayah yang di huni oleh para perampok ini yaitu "kampung perampok" menpunyai gaya hidup yang tinggi.
"Mereka punya duit,punya kekuasaan,dan setiap harinya mereka makin kuat," Kata Abdi Farah Juha,warga Garowe,di dekat Puntland.

"Para perampok ini mempunya bini yang cantik-cantik,mobil mewah,mobil baru dan senjata baru,"lanjut Juha." Di sini menjadi perampok adalah suatu kelas masyarakat yang tinggi dan fashionable," katanya lagi.

Rata-rata pemilik kapal yang mereka rampok harus merogoh kocek jutaan dollar AS,Dan imbalannya,bila di bayarmaka muatan dan kru kapal di jaga baik-baik,Wartawan BBc yang pernah masuk ke kampung perampok mengatakan,uniknya para perampok ini kompak antara satu dan lainnya.

Melihat sejarah Somalia yang kerap perang saudara dan perang suku,"kekompakan"perampok di Puntland ini sangat unik.

Sugule Ali,Juru bicara perampok menjelaskan pada BBC di Somalia,bahwa seluruh sandera sehat."Semua senang .Kita menembakkan senjata menyambut hari raya kok" katanya dengan tenang.

Pengamat Somalia Mohamed Mohamed mengatakan ada tiga kelompok besar yang menjadi cikal bakal para perampok:
1- mantan nelayan.
mereka adalah tulang punggung operasi perampok karena mereka sangat mengenal Teluk Aden,jadi mereka bertugas sebagai penunjuk arah.

2- mantan milisi dari perang saudara Somalia.
mereka menjadi eksekutor perampok.

3- Para Ahli IT.
Para ahli It ini bertugas untuk mengoperasikan peralatan canggih untuk melakukan aksinya termasuk berkomunikasi lewat telepon satelit dan ahli senjata.

Lembaga riset Inggris ,Chatham House,melaporkan aksi perampokan dalam setahun bisa mencapai 30 juta dollar AS.Pra perampok juga makin agresif dan jual mahal dalam menentukan harga tebusan sandera.Kapal MV Faina yang mereka bajak di hargai 22 juta dollar AS ,Meski belakanganturun drastis menjadi 8 juta dollar AS.

Para perampok ini mendapatkan senjata dari Yaman dan Mogadishu (ibu kota Somalia) Pedagang senjata di Modagishu menerima order senjata dari perampok lewat perusahaan transfer uang lokal.Setelah intruksi di terima,transaksi dengan senjata berjalan dan senjata di kirim lewat jalur darat ke Pultland.Mereka membayar tunai di tempat.

Kini hidup mereka berlimpah uang bahkan para perampok ada yang menjadi "Bank" .Para pebisnis Somalia tak jarang meminjam kridit kepada para perampok.Ini menjadi ladang baru bagi warga Puntland yanng enggan menjadi perampok.

Saat beroperasi,untuk menjaga stamina,para perampok ini kerap mengkonsumsi narkoba dan mengunyah khat (doping lokal),merokok hashin dan minum alkohol.

Pada awalnya ,pada tahun 2007 mereka bermula di selatan Somalia.Abdulkadil Mohamed,warga Garowe mengatakan realitas yang di hadapi warga pesisir Somalia.Meraka tidak menganggap dirinya perampok,mereka menganggap diri mereka penjaga pantai (coastguard).Adalah ilegal fishing di sini yang merubah mereka menjadi perampok seperti saat ini.Katanya.

No comments:

Post a Comment